Kepala Sekolah SDN 1 Cirangkong bersama guru-guru dan tim kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Tanjungjaya berphoto bersama seusai pemberian obat Filariasis kepada seluruh peserta didik SDN 1 Cirangkong
Indonesia saat ini masih tetap menghadapi permasalahan pengendalian penyakit menular dan munculnya re-emerging disease, serta adanya kecenderungan meningkatnya penyakit tidak menular. Hal ini menunjukkan telah terjadi transisi epidemiologi penyakit, sehingga Indonesia menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan (double burden).
Pengendalian berbagai penyakit menular sampai saat ini masih menemui kendala, salah satunya adalah pengendalian dan pemberantasan penyakit filariasis atau kaki gajah yang harus dilakukan seluas wilayah kabupaten/kota. Penanganan telah dilakukan namun dikarenakan kendala yang ada mengakibatkan hasilnya belum maksimal. Sehingga sampai dengan tahun 2009 dilaporkan sebanyak 31 propinsi dan 337 kabupaten/kota endemis filariasis dan 11.914 kasus kronis.
Penyakit ini termasuk penyakit yang terabaikan karena tidak adanya kepentingan strategis dari pihak manapun. Perlu diingat penyakit ini terkait dengan masalah gizi, kebersihan lingkungan, dan kemiskinan dan menyebabkan kerugian sosial, ekonomi dan kecatatan permanen. WHO menetepkan penyakit ini untuk dieliminasi didunia, oleh karena itu Indonesia pun melakukan akselerasi upaya penegendalian penyakit filariasis.
Dalam rangka mendukung program pemerintah tersebut SDN 1 Cirangkong bekerja sama dengan tim kesehatan Puskesmas Kecamatan Tanjungjaya melaksanakan pemberian obat masal folariasis kepada 212 orang siswa SDN 1 Cirangkong. Kegiatan inipun mendapat apresiasi baik dari warga sekitar, karena dengan adanya kegiatan ini pembirian obat menjadi lebih epektif dan tepat sasaran.
Semoga indonesia dapat terbebas dari penyakit kaki gajah.
0 komentar:
Posting Komentar